• Perpustakaan Sekolah

    Perpustakaan Sekolah
    1. Perpustakaan Sekolah Rendah Brunei

    Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Sekolah Bafadal (2009: 5) menyebutkan bahwa penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu siswa dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Yusuf & Suhendar (2007: 3) menyebutkan tujuan didirikannya perpustakaan tidak terlepas dari tujuan diselenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhan, yaitu memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa, serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan menengah.

    Gameboy Advance / GBA Game Information. Play and Download Gameboy Advance ROMs for free in high quality. We have a curated list of all the retro GBA games for you to play online or download to play within an emulator on your computer. Download gba games for my boy emulator. Download GBA ROMS/Gameboy Advance games, but first download an emulator to play GBA ROMS/Gameboy Advance ROMS. Emulators are provided that can play the ROM you download. Start playing your favorite Nintendo and Sony game consoles such as GBA, SNES, NES, GBC, N64, NDS, PSP, PS2, PSX, WII and Gameboy ROMs. We also have downloadable ROMs for other game emulators such as ATARI, SEGA, XBOX, DREAMCAST and MAME.

    Bafadal (2009: 6) menyebutkan bahwa perpustakaan sekolah itu merupakan sumber belajar, karena kegiatan yang paling tampak pada setiap kunjungan siswa adalah belajar, baik belajar masalah-masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas, maupun buku-buku lain yang tidak berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas. Apabila ditinjau dari sudut tujuan siswa mengunjungi perpustakaan sekolah, maka ada yang tujuannya untuk belajar, untuk berlatih menelusuri buku-buku perpustakaan sekolah, untuk memperoleh informasi, bahkan ada yang tujuannya hanya untuk mengisi waktu senggang atau sifatnya rekreatif. Pelayanan merupakan unsur utama dalam pencapaian suatu keberhasilan organisasi perpustakaan disebabkan bagian inilah yang berhubungan langsung dengan pengguna dalam penyebaran informasi serta pemanfaatan jasa dan fasilitas yang ada di perpustakaan. Pelayanan merupakan hal terpenting dalam suatu perpustakaan.

    Perpustakaan anak-anak, perpustakaan sekolah, perpustakaan akademik (perguruan tinggi), perpustakaan perusahaan, dan lain sebagainya. Pengertian perpustakaanpun berkembang dari waktu ke waktu. Apr 08, 2016  Antara sekolah yang sudah punya perpustakaan dengan yang belum punya perpustakaan, lebih banyak sekolah yang belum punya perpustakaan. Kembali pada data di atas, dari jumlah keseluruhan perpustakaan sekolah sebanyak 118.599 itu tadi, baru sebesar 56.507 sekolah yang sudah memiliki NPP (Nomor Pokok Perpustakaan). View Academics in Perpustakaan Sekolah on Academia.edu.

    Dapat didefenisikan demikian karena setiap pemberian jasa kepada pengguna semua harus melalui layanan sehingga kebutuhan informasinya dapat terpenuhi. Berdasarkan UU No. 43 Tahun 2007 pasal 14 tentang layanan perpustakaan menyebutkan. Berkaitan dengan layanan perpustakaan, pustakawan dituntut bersikap ramah, sopan, tekun dan tidak cepat bosan, setiap memberi jawaban dari semua pertanyaan pengguna perpustakaan jika perlu memberikan jalan keluar membimbing dan mengarahkan setiap pengguna. Beranjak dari hal tersebut maka pustakawan harus memiliki kompetensi sehingga dapat menimbulkan pelayanan yang berkualitas sehingga pengguna dapat memperoleh informasi yang dibutuhkannya secara optimal dan memanfaatkan berbagai perkakas penelusuran yang tersedia. Pelayanan Perpustakaan Sekolah.

    Kualitas menurut ISO 9000 (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006: 175). Adalah: ” Degree to which a set of inherent characteristics fulfils requirement” (derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan). Persyaratan dalam hal tersebut adalah kebutuhan atau harapan yang dinyatakan, biasanya tersirat atau wajib. Dengan demikian kualitas seperti yang diinterpretasikan oleh ISO 9000 tersebut merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana output dapat memenuhi persyaratan kebutuhan pelanggan. Pelayanan didefinisikan sebagai setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, hal tersebut pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.

    Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen (Kotler, 2002: 83). Dengan demikian, jika dalam kenyataannya atau pelayanan yang diberikan melebihi dari yang diharapkan oleh para siswa sebagai penggunaan perpustakaan, mereka akan merasa sangat puas. Namun jika pelayanan yang diberikan perpustakaan sama dengan yang diharapkan mereka akan puas. Sebaliknya jika layanan yang diberikan tidak sesuai atau bahkan dibawah harapannya, maka mereka akan merasa tidak puas atau bahkan sangat tidak puas. Hal tersebut berarti bahwa seharusnya perpustakaan mampu merespon dengan menyediakan layanan yang terbaik untuk siswa sebagai pengguna perpustakaan, sehingga pustakawan ditutuntut untuk dapat melayani dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan hasil yang optimal. Dewasa ini terjadi perubahan trend dalam hal perilaku siswa sebagai pengguna perpustakaan, sehingga diperlukan perubahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan yang berorientasi kepada siswa sebagai penggun perpustakaan (user oriented). Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi harapan pelanggan, seperti pengalaman berbelanja di masa lalu, opini teman dan kerabat, serta informasi dan janji-janji perusahaan dan para pesaing (Tjiptono, 2008: 98).

    Dengan melihat pernyataan tersebut perpustakaan harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan terhadap siswa sebagai penggunaan perpustakaan, sehingga perpustakaan akan mendapat opini yang baik. Kelengkapan informasi di perpustakaan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, karena perpustakaan juga mendapat pesaing dalam dunia penyediaan informasi lainnya dan internet. Ini tambahan materi tentang Tugas Pustakawan sekolah. Ini Contoh Tata Tertib Perpustakaan SYARAT KEANGGOTAAN Yang berhak menjadi anggota perpustakaan adalah semua masyarakat Kabupaten Lamongan yang telah mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan. Mengisi formulir yang sudah disediakan oleh perpustakaan. Menyerahkan 2 (dua) lembar pas photo berukuran 3×3 dan foto kopi KTP 1 lembar PERATURAN UMUM Anggota/pengunjung perpustakaan harus berpakian rapi dan sopan Anggota/pengunjung perpustakaan harus menitipkan tas, map, buku pribadi di tempat penitipan.

    Anggota/pengunjung perpustakaan harus mengisi buku kunjungan yang tersedia Anggota/pengunjung perpustakaan harus menjaga ketenangan, ketertiban, selama berada di ruang perpustakaan. Bahan pustaka yang telah diambil dari rak agar tetap diletakan di meja baca. Koleksi buku khusus dan referensi hanya untuk dibaca di tempat. Bagi pengunjung yang ingin mem-foto kopi bahan pustaka diluar area perpustakaan diwajibkan mengisi buku pinjam, meninggalkan kartu anggota/KTP, dan bahan pustaka dikembalikan pada hari yang sama. Pengunjung tidak dikenai biaya apapun memasuki area perpustakaan PERATURAN LAYANAN SIRKULASI A.Jam Layanan Senin – Kamis: 07.00 – 16.00 wib Jum’at: 07.00 – 14.30 wib Sabtu – Minggu: 08.00 – 14.00 wib B. Layanan Sirkulasi Setiap anggota perpustakaan berhak meminjam buku sebanyak-banyak 2 eksemplar dengan jangka waktu 2 minggu, Perpanjangan waktu pinjam harus membawa buku dan jangka waktu 1 kali selama 2 minggu PELANGGARAN DAN SANKSI Anggota/pengunjung perpustakaan yang terbukti melanggar peraturan dan tata tertib yang berlaku akan dikenakan sanksi berupa, denda, teguran lisan, teguran tertulis, skorsing peminjaman, hingga dikeluarkan dari keanggotaan perpustakaan. Berikut ini jenis pelanggaran: Anggota/pengunjung yang merusak, menghilangkan, atau mencoret-coret bahan pustaka, harus mengganti dengan buku baru yang sama, Anggota/pengunjung perpustakaan yang terlambat mengembalikan buku-buku(sirkulasi) diberikan sanksi sesuai ketentuan yang diberlakukan Anggota/pengunjung perpustakaan yang terlambat mengembalikan bahan pustaka yang di foto copy dikenakan denda sesuai ketentuan yang diberlakukan Adapun pelanggaran yang tidak diatur dalam tata tertib ini, akan diatur melalui kebijakan kepala perpustakaan.

    Perpustakaan Sekolah Rendah Brunei

    LARANGAN Anggota/pengunjung perpustakaan dilarang melakukan ha-hal sebagai berikut: Merusak, merobek, mencoret, mengotori buku-buku/koleksi ataupun peralatan di perpustakaan Membawa buku keluar tanpa melalui proses peminjaman Membawa barang pribadi (buku,tas dll.) kedalam ruang koleksi perpustakaan Menyimpan barang berharga di rak penitipan tas Membawa senjata tajam dan benda lainnya yang membahayakan keamanan orang lain ke dalam ruangan perpustakaan. Memotret / shooting di dalam ruangan perpustakaan. Makan,minum, dan membuang sampah sembarangan di perpustakaan Berbicara keras, diskusi diruang baca dan membuat kegaduhan sehingga mengganggu pengunjung lain.

    Perpustakaan Sekolah